aku dan bumiku aku ingin cintai bumiku.....

 

Selasa, 09 Maret 2010

rindu

lama sudah rasanya ku tak pernah menulis di blog ku ini...tempat ku menangis, berbagi, tertawa, kecewa....semua rasa ada di blog ini....kerinduan ini terus mencekam entah kapan bisa berakhir..aku pun terus bertanya...atau kah tiada akhir?!!! aku tak ingin terus kecewa tapi aku harus terus bersabar..ya...sabar itu tiada batas...menunggu takdir yang akan menjadi bagian dari hidupku...sesuatu yang baru akan segera hadir dalam hidupku...adaptasi pun akan ku alami lagi dan lagi...ya itulah kehidupan..selalu baru dan baru..aku ingin bisa melesat jauh...seperti roket yang selalu terbang jauh...aku rindu....

Senin, 21 September 2009

Lebaran ku…Lebaran mu…

Hari ini adalah lebaran hari kedua, aku bersama keluarga pergi berkunjung ke rumah tante ku yang sedang sakit stroke setelah kemarin aku pergi ke makam Ayah ku tercinta…Tak sangka perihnya hatiku ketika sampai ke rumahnya…setelah mengucapkan salam dan masuk ke dalam menengok keadaan beliau…Ketika melihatnya, aku langsung shock therapy, tak sanggup mata ini terus menatap beliau…langsung ku membalikkan badan dan duduk depan pintu menenangkan diri dan mencari udara untuk bernafas karena memang kebetulan maag ku yang kronis ini sedang tidak baik sehingga aku sering mual dan muntah2..adik-adik ku pun keluar dan menghampiri ku, mereka berdiri di depan ku dengan berkata “ Mba, jangan nangis”.
Aku lupa, kapan aku menjenguk beliau ke rumah sakit...Saat itu, aku tak benar2 melihat keadaan beliau karena aku tak boleh masuk oleh pihak rumah sakit karena perawatan intensif sehingga aku pun merasa biasa2 saja dan tidak menyangka seperti ini keadaannya…tak sanggup mata ini melihatnya tegas...sebuah tubuh yang terkulai lemah di atas tempat tidur tanpa bisa melakukan apa pun..dengan selang di mana2..berbicara pun tak bisa hanya bisa teriak2 meminta ini,itu dan menangis..ketika ibuku menghampirinya..beliau pun menangis dengan derasnya...mencoba mengenali siapa wajah yang ada di depannya..anak2 dan suaminya berkata “ini bude, ma..” tangis nya tak kuasa terdengar seperti seorang bayi yang meminta sesuatu..terus menangis seperti ingin berteriak dan kesal…akhirnya, setelah sekian menit suami dan anak2 nya membantu untuk mengenali wajah yang ada di depannya tak lama beliau pun tertawa tetapi seperti menangis..seperti ada yang ingin di sampaikan…menurutku beliau ingin berkata aku senang kau hadir di sini menemaniku dan menjengukku.
Kesal hatiku rasanya, terlalu sibuk dengan urusanku sendiri sehingga melupakan sanak saudaraku yang sedang terkulai lemah..Laa YukalifuLLAHU Nafsan illa Wus’aha..hanya itu ayat yang ku ingat untuk menghibur hatiku..Bahwa Allah tidak akan memberi cobaan di luar batas kemampuan hamba NYA..bersyukur aku masih melihat beliau sadar karena terakhir yang ku tahu beliau tidak sadarkan diri dalam waktu yang lama..Aku pun menjadi ingat ketika terakhir berjumpa dengan Ayah ku di ruang ICU, beliau tidak sadarkan diri..rindu hati ini karena telah tiga kali idul fitri aku melewati tanpa Ayah ku tersayang..Ku ingat kecupannya..sayang beliau untukku..Ketika beliau merasa lemah tak berdaya, ketika itu hanya ada aku di sampingnya..ketika sang pencabut nyawa menjemputnya..hanya aku yang sedang ada di sana..ku kecup keningnya untuk terakhir kali..Aku sayang beliau..
Selama berjam-jam di sana aku hanya diam dan istropeksi diriku..saudara macam apa aku ini..beruntung Allah masih memberi ku sehat, menyehatkan badanku, penglihatanku, pendengaranku..Tiada lagi yang sanggup ku ucapkan selain rasa syukur dan malu jika tidak mensyukuri semua anugerah Allah SWT. Akhirnya, kami pun pamit pulang ketika izin dengan beliau..beliau pun menangis kembali tanpa bisa berucap sepatah kata pun, membuat hati ini semakin perih dan bersalah..mungkin beliau ingin berkata “jangan pulang..jangan pulang..stay beside me”..ya, mungkin memang itu…
Inilah kewajiban kita sesama muslim..bahwa ada hak2 saudara kita yang harus kita penuhi yaitu menjenguknya ketika mereka sakit untuk meringankan minimal beban hati nya..tertampar rasanya pipiku mengingat hal itu..terima kasih ya Rabb, Kau masih berikan aku hikmah kejadian hari ini..teriring salam dan do’a untuk tante ku dan keluarga “ Ya Allah, Sang Maha memiliki penawar, sembuhkanlah beliau dengan kuasa Mu..kuatkan lah suami dan anak-anak Beliau yang mengurus beliau, beri mereka kesabaran dan mudahkanlah rizki Mu bagi mereka dan jadikan kami semua sebagai hamba yang masih mengambil hikmah dari setiap peristiwa…Amiiiin”
Aku pun ingat sebuah hadits yang berbunyi : “penghuni syurga adalah seseorang yang berhati kasih dan lembut kepada kerabatnya dan setiap muslim (HR. Muslim)” Inginkah kita semua menjadi penghuni syurga itu…? Inilah lebaranku tahun ini kawan...bagaimana dengan mu saudara ku…..?

Written in front of my lovely computer at my room…

Sabtu, 19 September 2009

Happy Ied Mubarak 1430 Hijriyah.....

Teruntuk seluruh saudara-saudari ku dan semua yang membaca.............

Mentari ramadhan perlahan beranjak meninggalkan kita...
Sedih terasa di hati akan berpisah dengan bulan yang mulia...
Hati pun akan merindukannya kembali...
Semoga kita telah mengukir pelangi ibadah terindah di langit ramadhan ini...
Dan mendapat pahala dan Syurga yang di janjikan...

Dari hatiku yang terdalam, Ku ucapkan :
TaqabbaLLAHU Minna Wa Minkum Shiamana Wa Shiamakum...
Mohon maaf lahir batin atas segala kesalahan yang pernah melukai hati...
Karena aku hanyalah mahluk yang dhaif...
Semoga bening diri ini menanti hari kemenangan...
Semoga Allah SWT mempertemukan kita dengan ramadhan tahun depan...
Dan ukiran pelangi ibadah itu berbekas indah dalam hati kita semua ketika ramadhan meninggalkan kita...
Amiin


"Selamat Hari Raya 'idul Fitri 1430 Hijriyah"

Ramadhan..oh..Ramadhan...

Ramadhan kali ini, adalah ramadhan yang begitu indah untukku..banyak hal yang membuat ku semakin dewasa berpikir dan bertindak..tidak terasa juga sudah 3 kali ramadhan aku tidak melewatinya bersama Ayah tersayang yang galak dan sayang padaku..Ramadhan ini, aku sangat merindukan beliau..teriring do'a ku selalu untukmu Ayah ku.."Ya Rabb..aku sayang ayahku, ampuni segala dosa beliau...lapangkan lah kubur nya dan ringankan siksa kubur beliau Ya Rabb.." itulah do'a yang selalu teriring dalam tiap sholat ku....


Ramadhan kali ini, aku pun bukan pelajar atau mahasiswa seperti sebelumnya...sedikit banyak target ramadhan ku tercapai, Sedih rasanya ku berpisah dengan ramadhan kali ini...The most beautiful ramadhan in me...Ya Allah, jika memang Kau izinkan, pertemukanlah aku lagi dengan bulan Mu yang sungguh mulia ini...


Ramadhan ini, aku mengerti apa itu cinta, aku mengerti apa itu memberi, aku mengerti apa itu menerima,apa itu semangat, apa itu sedih, apa itu menangis..ternyata aku hanyalah mahluk yang lemah seperti sebutir debu di padang pasir...Ramadhan oh Ramadhan aku tidak ingin berpisah dengan mu...teruslah bersama ku walau engkau telah pergi meninggalkanku...

Minggu, 06 September 2009

Melati Merindukan Rembulan

usai hari berakhir, Syifa pun tidur beristirahat dengan merebahkan dirinya di tempat tidur. Tiba2 tepat setengah dua belas malam, hp nya berdering. Ternyata,setelah dia lihat dengan sedikit kesadaran, dari seseorang yang nomor hp nya baru di simpannya tadi siang walaupun sudah di kenal dari beberapa bulan lalu. Ardi, begitu Syifa memanggilnya..seseorang yang dia kenal selama kurang lebih 3 bulan lamanya melalui sebuah chat room di yahoo messenger.  Akhirnya, dengan sedikit keengganan Syifa pun tidak mengangkat dan memilih sms "Ada apa, Di? Iseng aja sih, malam2 begini telpon". Ardi pun menjawab," Gak, hanya ada yang ingin di obrolin, boleh?", Syifa pun membalas ," Ya, tapi jangan lama-lama". Akhirnya, telpon itu pun kembali berdering dari Ardi dan akhirnya perbincangan terjadi hampir lebih dari setengah jam lamanya di mulai dari membahas kenapa mereka sering bertengkar ketika ngobrol sampai kenapa petir tidak menyambar kerbau di tengah sawah...Mulai dari sana, pertemanan pun terjalin di mulai dari teman cyber menjadi lebih real karena bisa mendengar suara dan berbicara..Komunikasi pun jadi terjalin, teman baru dalam hidup Syifa yang menyenangkan dan baik hati.Hari demi hari pun terus berlalu, kini Syifa memiliki seorang teman baru untuk berdiskusi banyak hal baik melalui telepon ataupun Yahoo Messenger. 


ternyata,detik demi detik yang di lewati membuat mereka merasa akrab walaupun belum pernah berjumpa, mungkin karena Ardi sering menelepon dan sms untuk berbagi cerita keseharian mereka. Semakin lama, nama Ardi pun semakin bertahta di hati Syifa. Pemuda itu bekerja di sebuah perusahaan konstruksi (kontraktor sipil) di Malang, sebuah kota di Jawa bagian timur. Ia senang bercanda,berdiskusi dan mendengarkan cerita Syifa.Mereka pun sering tidak sepemahaman ketika berdiskusi. Suatu hari, saat yang mengejutkan datang tiba-tiba...Ardi pun mengungkapkan satu hal yang tak pernah di duga sebelumnya..Cinta..itulah ungkapan yang dinyatakannya..tak di sangka, cerita itu berbuah cinta di hatinya. Sedangkan Syifa, bingung harus bagaimana "Ini hanyalah perasaan semu yang tiada berakhir karena kita bertemu lewat chat room"..dan Ardi pun meyakinkan "Bagaimana jika kamu cari dan tanyakan pada hatimu apakah ini hanya perasaan semata atau bukan". Ya Cinta..begitulah emosi cinta membawa dua manusia dalam keindahan..Syifa pun pusing bukan kepalang karena Ardi mengungkapkan kerinduannya.


Hari-hari pun terus berlalu akhirnya Syifa memberanikan diri untuk menjawab semua keinginan Ardi "Aku ingin menikah, Aku ingin segala sesuatunya benilai islami, Aku tidak ingin hanya bercanda...dan ada hal lain yang sebenarnya takut aku tanyakan tapi aku harus ungkapkan..." Keadaan pun diam sejenak,Syifa tak mampu mengungkapkannya...Lalu pembicaraan pun berakhir dengan sebuah canda dari Ardi " Sudah makan yang banyak, kamu sedang jatuh cinta."...Setelah pembicaraan berakhir, Syifa pun mengirim pesan pendek kepada Ardi yang berbunyi "Apakah kamu serius? Jika ya, ada hal yang ingin ku tanyakan...jika tidak, ya sudah tidak usah di mulai sedikit pun." Ardi pun menjawab,"apa yang ku tunggu, waktu ku telepon tadi? pertanyaan mu itu." Syifa pun kembali membalas,"Aku khawatir kita tidak berada dalam satu harokah yang sama"..dan benar ternyata harakah yang Syifa ikuti adalah harakah yang paling Ardi benci. Tapi, hari pun terus berjalan, diksusi, debat, cerita mengenai keadaan sosial politik terus ada di antara mereka. Di waktu yang lain, diskusi mengenai mereka pun terjalin, dan mereka memutuskan untuk bertemu pada bulan Juli 2009. 

Takdir pun berubah, Ardi pun menelpon Syifa " Assalamu'alaikuum, sedang apa? kabar mu baik hari ini?".. Syifa pun menjawab," Wa'alaykumsalam, lagi di tempat ngajar, iya baik" Ardi pun mengatakan bahwa dia harus pergi ke Papua untuk urusan kerjaan selama kurang lebih 2 sampai 3 bulan. Syifa pun kecewa, marah , tapi tak berdaya. Rencana untuk bertemu pun tidak jadi, sedangkan Syifa pun gelisah butuh kepastian bagaimana kelanjutan untuk semua ini. Sepekan kemudian, Ardi pun berangkat ke Papua dan komunikasi terus terjalin selama Dia di sana. Syifa pun hanya manusia biasa yang mencoba mengejar takdirnya dan berharap cemas apakah benar bahwa Ardi adalah pemuda yang Allah takdirkan hingga menuju ke ikatan pernikahan? Khawatir, cemas karena perasaan ini terus menyusup ke relung hati yang paling dalam.Atau sebenarnya sudah ada perempuan lain di sana? hal ini selalu membuat Syifa sakit kepala. Tetapi Ardi selalu menenangkan dengan berkata " Kalo kamu ga yakin, aku jadi bingung...Sabar dulu, karena kerjaan di sini belum bisa di tinggal."


Tiga bulan pun berlalu, Syifa pun ingin waktu berjalan dengan cepat..Menunggu ramadhan tiba..dan berharap bisa bertemu dengan Ardi setelah idul fitri tahun ini. Komunikasi pun masih terjalin. Tiba-tiba, suatu yang aneh pun terjadi, Bulan ini adalah bulan yang luar biasa melelahkan untuk Syifa,menunggu dengan cemas dan bingung apa yang terjadi karena komunikasi itu tiba-tiba terputus begitu saja tanpa sebab tertentu. Air mata pun sering turun dari mata Syifa, lelah, konsentrasi berkurang, dan pada bulan yang sama tanggal 9 adalah hari milad Ardi dan Syifa berusaha untuk mengucapkan do'a untuknya tetapi tidak ada balasan sama sekali. Ada apa sesungguhnya? Syifa pun bertanya-tanya sendirian tanpa jawaban dan begitu khawatirnya apakah ada seseorang lain di hati Ardi. 


Bulan ini pun terus berlalu hari demi hari di laluinya sendiri tanpa Ardi, Syifa pun sering menangis tanpa jawaban, mencoba mengikhlaskan semuanya, merasa menjadi pecundang karena percaya dengan seseorang yang bertemu di chat room, tapi mencoba mengambil hikmah dan melapangkan dada, dan terus mencoba menghubungi Ardi dengan sabar karena ini bukanlah kebiasaan Ardi yang pergi begitu saja tanpa berita. Ardi selalu mengatakan apa yang diinginkannya kepada Syifa tetapi, ada apa dengannya? Karena tidak ada sedikit pun masalah yang terjadi antara mereka.Akhirnya, bulan ini pun berakhir dan Syifa melewatinya dengan kekacauan, tangis, sedih, bingung, dan amarah yang tetapi semua itu harus di kontrol agar tidak merusak hubungan dengan lingkungan sekitar karena Syifa menjadi sangat labil. 

Agustus pun tiba,tiba2 Syifa mendapat pesan pendek dari Ardi "Kita sudahi saja semua ini yaa?", Syifa pun membalas, " Ada apa?Jika memang ini yang baik untukmu ya tidak apa-apa.." Sesungguhnya Syifa membutuhkan alasan yang jelas ada apa semua ini..Syifa mencoba menghubungi Ardi tetapi tidak bisa dan pukul 8.15 ternyata ada seseorang yang menelepon Syifa dengan nomor Ardi dan beliau perempuan dengan nada ketus dia berkata "Siapa ini? Beliau dia orangnya sedang keluar." Syifa pun bingung, "Saya mencari mas Ardi, mba ini siapa?" kemudian suara itu pun menjawab," loh kok balik tanya, kan mba tadi yang hubungi nomor ini, kalo salah sambung ya sudah lah." Syifa pun mengakhiri dengan berkata," ya sudah kalo gitu, salam saya ya untuk mas Ardi dan pembicaraan pun selesai. Kemudian selang beberapa waktu, pesan pendek berlembar-lembar muncul di handphone Syifa yang lain yang mengatakan "Ini Anya, memang Ardi ga pernah bilang kalo sudah memiliki seseorang? Nanti kamu kecewa, tapi ya tidak apa-apa jika hanya ingin menjadi teman saja" Syifa pun membalas, "Ini Syifa, tolong sampaikan ya Mba, bahwa saya perlu berbicara dengan beliau, tks" Anya pun membalas lagi," terlalu darurat kah? iya nanti aku sampaikan." Syifa pun tiba-tiba lemas sekujur tubuh,mulai berasumsi lagi dan meyakinkan diri bahwa Ardi memang memiliki orang lain di dalam hatinya. Syifa pun menerima sms Beberapa hari kemudian, Ardi pun menelepon Syifa dan mencoba membereskan segala sesuatunya dengan mengatakan "mungkin kemarin hanya emosi belaka, kita jauh dan sulit membagi perhatian antara pekerjaan dengan arah hubungan ini." Lalu Syifa pun berkata "Kenapa baru berkata itu sekarang? kenapa tidak kau perhitungkan di awal?", Ardi pun menjawab, "Ada perasaan lain kemarin dalam diriku, aku takut ini hanya emosi belaka"..Syifa pun kecewa, mengapa Ardi berkata seperti itu karena itu adalah hal-hal yang di ungkapkannya sebelum mulai serius mau mencoba berproses dengan Ardi.alasan yang diplomatis dan terlalu di buat-buat. Syifa pun kembali bertanya "Bukan karena ada orang lain?" Ardi pun menjawab, " Saya butuh waktu untuk berfikir", "baiklah jika demikian" jawab Syifa..


Hari itu pun, merupakan hari yang membuat Syifa galau dan merasa tidak puas dengan jawaban ardi karena Syifa menaruh harapan besar kepada Ardi untuk bertemu setelah idul fitri tahun ini dan apa yang ia takuti selama ini bahwa Ardi memiliki seseorang lain terbukti dan tak sanggup Syifa mendengar apa yang di katakan Ardi. Air matanya jatuh membasahi seluruh wajah dan tubuhnya setiap hari setelah sholat-sholatnya tetapi Syifa tetap mencoba mnegendalikan diri. Syifa tak pernah menyangka bahwa hubungannya jadi begini. Ardi, yang ia harap adalah pemuda yang di pilihkan Allah untuknya ternyata telah memiliki seseorang yang lain ketika bersama Syifa. Hancur, Luka, Sakit hati yang entah apa obatnya tetapi Syifa selalu uapkan segalanya kepada Maha pemilik takdir ini. Syifa pun ingat sebuah pesan pendek yang dulu Ardi kirimkan ketika Syifa sulit memutuskan apakah mau mencoba menjalani dengan Ardi yang berbunyi : 
"Aku minta pada Allah setangkai bunga segar, Dia beri aku kaktus berduri. Aku minta pada Allah binatang mungil nan cantik, Dia beri aku ulat berbulu. Aku sedih, protes, dan kecewa. Betapa tidak adilnya ini. Namun kemudian, kaktus itu berbunga, indah dan ulat itu pun berubah menjadi kupu-kupu yang amat cantik. Itulah jalan Allah, indah pada waktunya. Allah tidak memberi apa yang kita harapkan, tetapi Dia memberi apa yang kita butuhkan. Kadang kita sedih, kecewa, terluka tetapi diatas segalanya, Allah sedang merajut yang terbaik untuk kita."

Ketika Syifa membaca itu, seuntai senyum hadir di wajahnya..Dia pun tersadar bahwa jodoh adalah konsep yang hanya di usahakan manusia, dan Allah yang menentukan. Air mata pun masih sering mengucur deras dari pelupuk mata Syifa, terkadang ia pun berkata "Ya Allah, kenapa rasa ini harus ada? Bagaimana mungkin aku memikirkan seseorang yang bukan Kau takdirkan untukku? Kenapa harus begini ya Rabb" hatinya pun menjerit. 
Ketika ia mengadu pada Tuhannya, Syifa pun berkata " Ya Allah, terkadang aku berharap Engkau akan mengubah segalanya..Betapa aku menaruh harapan besar kepada Ardi untuk menjadi sahabat yang dapat ku ajak bersama mengelilingi roda perputaran bumi ini..Bagaimana tidak, sudah banyak upaya yang ku lakukan untuk saling menghargai perbedaan antara kita, meyakinkan hatiku, dan bersamanya membuat ku nyaman, mencoba saling mengisi pengetahuan khususnya tentang agama"


Hidup Syifa mulai berubah,senyum pun tidak terkembang setiap hari seperti sebelumnya, kehilangan seseorang yang sangat diharapkannya, tetapi Life must go on kadang semangat Syifa pun hilang dan berdampak pada aktifitas kesehariannya, kadang muncul kembali...Tetapi, Syifa pun ingat sebuah ayat cinta-Nya:


      "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, pdahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui" (Q.s. al-Baqarah [2]:216).  

Makna ayat tersebut yaitu apa yang ia sangka baik belumlah tentu baik menurut Allah, apa yang ia sangka buruk belumlah tentu buruk menurut Allah. Karena Allah yang menciptakannya, bukankah Allah Maha tahu yang terbaik untuk ciptaan-Nya? Sungguh rencana Allah jauh lebih indah dari apa yang dibayangkan hambaNya. 


Hari-hari pun berlalu dan sebuah pesan pendek masuk ke handphone Syifa dari Ardi "Sudah berangkat Tarawih belom?" Syifa pun tersenyum dan luka hatinya pun sedikit terobati karena Ardi pun tidak menutup diri darinya. Syifa pun berjuang keras untuk melupakan Ardi, dan menutup segala celah yang akan merugikan dirinya sendiri, dan mencoba untuk memaafkan semua ini dengan menulis dan ber-azzam untuk menjadikan ramadhan ini menjadi ramadhan terindah di antara sebelumnya. 
Source : Betapa Allah menyayangimu Saudariku with many editing, true story..


Teruntuk Ardian Pratama ku yang ada di belahan bumi yang lain yang kuyakin dalam setiap hela nafasku ini sang Rabb selalu melihatmu dengan senyuman terindah-NyA, terima kasih ku sampaikan padamu yang telah membuatku mengetuk hati ini untuk terus bertahan dalam lelahnya hati ini terbasuh lirih saat ku coba lewati jalan-NYA dan beranjak aku kecup tuk pahami maksud tersirat dari-NYA, terima kasih kuucapkan padamu yang telah membuat ku belajar dan mengambil hikmah dari sebuah peristiwa sehingga hati ini semakin kuat dan tegar, semoga Allah SWT membalas semuanya dengan beribu kebaikan untuk mu....






















Rabu, 02 September 2009

DUSTA PUTIH

Kebaikan itu jernih dan ada.
Dan kejujuran adalah kesetiaan kepada kebaikan.
 
Jika engkau telah menerima keberadaan kebaikan,
tetapi menolak menggunakannya sebagai pembangun
istana kehidupanmu,
engkau akan dibiarkan melaju dalam jalanmu,
yang kemudian terbukti bukan sebuah jalan.
 
Bukankah telah sering engkau berlaku seperti orang yang berjalan wajar
menabrak dinding kaca yang tebal beningnya?
 
Dan dari semua hal yang mencandui dan merusak kebaikanmu,
kebohongan adalah yang terkuat.
 
Seseorang yang kecanduan berbohong,
akan bahkan berupaya membohongi Tuhan.
 
Dan ketahuilah bahwa dusta selalu melukai,
walaupun dilakukan untuk kebaikan.
Jika tidak melukai yang berdusta, ia akan melukai
penerima dusta, atau melukai yang menyaksikan.
 
Bagaimana mungkin orang yang tidak jujur bisa menghormati dirinya sendiri, 
karena sebetulnya, dia juga membenci orang yang berlaku tidak jujur kepadanya.

Taken From : Mario Teguh Golden Ways