aku dan bumiku aku ingin cintai bumiku.....

 

Minggu, 06 September 2009

Melati Merindukan Rembulan

usai hari berakhir, Syifa pun tidur beristirahat dengan merebahkan dirinya di tempat tidur. Tiba2 tepat setengah dua belas malam, hp nya berdering. Ternyata,setelah dia lihat dengan sedikit kesadaran, dari seseorang yang nomor hp nya baru di simpannya tadi siang walaupun sudah di kenal dari beberapa bulan lalu. Ardi, begitu Syifa memanggilnya..seseorang yang dia kenal selama kurang lebih 3 bulan lamanya melalui sebuah chat room di yahoo messenger.  Akhirnya, dengan sedikit keengganan Syifa pun tidak mengangkat dan memilih sms "Ada apa, Di? Iseng aja sih, malam2 begini telpon". Ardi pun menjawab," Gak, hanya ada yang ingin di obrolin, boleh?", Syifa pun membalas ," Ya, tapi jangan lama-lama". Akhirnya, telpon itu pun kembali berdering dari Ardi dan akhirnya perbincangan terjadi hampir lebih dari setengah jam lamanya di mulai dari membahas kenapa mereka sering bertengkar ketika ngobrol sampai kenapa petir tidak menyambar kerbau di tengah sawah...Mulai dari sana, pertemanan pun terjalin di mulai dari teman cyber menjadi lebih real karena bisa mendengar suara dan berbicara..Komunikasi pun jadi terjalin, teman baru dalam hidup Syifa yang menyenangkan dan baik hati.Hari demi hari pun terus berlalu, kini Syifa memiliki seorang teman baru untuk berdiskusi banyak hal baik melalui telepon ataupun Yahoo Messenger. 


ternyata,detik demi detik yang di lewati membuat mereka merasa akrab walaupun belum pernah berjumpa, mungkin karena Ardi sering menelepon dan sms untuk berbagi cerita keseharian mereka. Semakin lama, nama Ardi pun semakin bertahta di hati Syifa. Pemuda itu bekerja di sebuah perusahaan konstruksi (kontraktor sipil) di Malang, sebuah kota di Jawa bagian timur. Ia senang bercanda,berdiskusi dan mendengarkan cerita Syifa.Mereka pun sering tidak sepemahaman ketika berdiskusi. Suatu hari, saat yang mengejutkan datang tiba-tiba...Ardi pun mengungkapkan satu hal yang tak pernah di duga sebelumnya..Cinta..itulah ungkapan yang dinyatakannya..tak di sangka, cerita itu berbuah cinta di hatinya. Sedangkan Syifa, bingung harus bagaimana "Ini hanyalah perasaan semu yang tiada berakhir karena kita bertemu lewat chat room"..dan Ardi pun meyakinkan "Bagaimana jika kamu cari dan tanyakan pada hatimu apakah ini hanya perasaan semata atau bukan". Ya Cinta..begitulah emosi cinta membawa dua manusia dalam keindahan..Syifa pun pusing bukan kepalang karena Ardi mengungkapkan kerinduannya.


Hari-hari pun terus berlalu akhirnya Syifa memberanikan diri untuk menjawab semua keinginan Ardi "Aku ingin menikah, Aku ingin segala sesuatunya benilai islami, Aku tidak ingin hanya bercanda...dan ada hal lain yang sebenarnya takut aku tanyakan tapi aku harus ungkapkan..." Keadaan pun diam sejenak,Syifa tak mampu mengungkapkannya...Lalu pembicaraan pun berakhir dengan sebuah canda dari Ardi " Sudah makan yang banyak, kamu sedang jatuh cinta."...Setelah pembicaraan berakhir, Syifa pun mengirim pesan pendek kepada Ardi yang berbunyi "Apakah kamu serius? Jika ya, ada hal yang ingin ku tanyakan...jika tidak, ya sudah tidak usah di mulai sedikit pun." Ardi pun menjawab,"apa yang ku tunggu, waktu ku telepon tadi? pertanyaan mu itu." Syifa pun kembali membalas,"Aku khawatir kita tidak berada dalam satu harokah yang sama"..dan benar ternyata harakah yang Syifa ikuti adalah harakah yang paling Ardi benci. Tapi, hari pun terus berjalan, diksusi, debat, cerita mengenai keadaan sosial politik terus ada di antara mereka. Di waktu yang lain, diskusi mengenai mereka pun terjalin, dan mereka memutuskan untuk bertemu pada bulan Juli 2009. 

Takdir pun berubah, Ardi pun menelpon Syifa " Assalamu'alaikuum, sedang apa? kabar mu baik hari ini?".. Syifa pun menjawab," Wa'alaykumsalam, lagi di tempat ngajar, iya baik" Ardi pun mengatakan bahwa dia harus pergi ke Papua untuk urusan kerjaan selama kurang lebih 2 sampai 3 bulan. Syifa pun kecewa, marah , tapi tak berdaya. Rencana untuk bertemu pun tidak jadi, sedangkan Syifa pun gelisah butuh kepastian bagaimana kelanjutan untuk semua ini. Sepekan kemudian, Ardi pun berangkat ke Papua dan komunikasi terus terjalin selama Dia di sana. Syifa pun hanya manusia biasa yang mencoba mengejar takdirnya dan berharap cemas apakah benar bahwa Ardi adalah pemuda yang Allah takdirkan hingga menuju ke ikatan pernikahan? Khawatir, cemas karena perasaan ini terus menyusup ke relung hati yang paling dalam.Atau sebenarnya sudah ada perempuan lain di sana? hal ini selalu membuat Syifa sakit kepala. Tetapi Ardi selalu menenangkan dengan berkata " Kalo kamu ga yakin, aku jadi bingung...Sabar dulu, karena kerjaan di sini belum bisa di tinggal."


Tiga bulan pun berlalu, Syifa pun ingin waktu berjalan dengan cepat..Menunggu ramadhan tiba..dan berharap bisa bertemu dengan Ardi setelah idul fitri tahun ini. Komunikasi pun masih terjalin. Tiba-tiba, suatu yang aneh pun terjadi, Bulan ini adalah bulan yang luar biasa melelahkan untuk Syifa,menunggu dengan cemas dan bingung apa yang terjadi karena komunikasi itu tiba-tiba terputus begitu saja tanpa sebab tertentu. Air mata pun sering turun dari mata Syifa, lelah, konsentrasi berkurang, dan pada bulan yang sama tanggal 9 adalah hari milad Ardi dan Syifa berusaha untuk mengucapkan do'a untuknya tetapi tidak ada balasan sama sekali. Ada apa sesungguhnya? Syifa pun bertanya-tanya sendirian tanpa jawaban dan begitu khawatirnya apakah ada seseorang lain di hati Ardi. 


Bulan ini pun terus berlalu hari demi hari di laluinya sendiri tanpa Ardi, Syifa pun sering menangis tanpa jawaban, mencoba mengikhlaskan semuanya, merasa menjadi pecundang karena percaya dengan seseorang yang bertemu di chat room, tapi mencoba mengambil hikmah dan melapangkan dada, dan terus mencoba menghubungi Ardi dengan sabar karena ini bukanlah kebiasaan Ardi yang pergi begitu saja tanpa berita. Ardi selalu mengatakan apa yang diinginkannya kepada Syifa tetapi, ada apa dengannya? Karena tidak ada sedikit pun masalah yang terjadi antara mereka.Akhirnya, bulan ini pun berakhir dan Syifa melewatinya dengan kekacauan, tangis, sedih, bingung, dan amarah yang tetapi semua itu harus di kontrol agar tidak merusak hubungan dengan lingkungan sekitar karena Syifa menjadi sangat labil. 

Agustus pun tiba,tiba2 Syifa mendapat pesan pendek dari Ardi "Kita sudahi saja semua ini yaa?", Syifa pun membalas, " Ada apa?Jika memang ini yang baik untukmu ya tidak apa-apa.." Sesungguhnya Syifa membutuhkan alasan yang jelas ada apa semua ini..Syifa mencoba menghubungi Ardi tetapi tidak bisa dan pukul 8.15 ternyata ada seseorang yang menelepon Syifa dengan nomor Ardi dan beliau perempuan dengan nada ketus dia berkata "Siapa ini? Beliau dia orangnya sedang keluar." Syifa pun bingung, "Saya mencari mas Ardi, mba ini siapa?" kemudian suara itu pun menjawab," loh kok balik tanya, kan mba tadi yang hubungi nomor ini, kalo salah sambung ya sudah lah." Syifa pun mengakhiri dengan berkata," ya sudah kalo gitu, salam saya ya untuk mas Ardi dan pembicaraan pun selesai. Kemudian selang beberapa waktu, pesan pendek berlembar-lembar muncul di handphone Syifa yang lain yang mengatakan "Ini Anya, memang Ardi ga pernah bilang kalo sudah memiliki seseorang? Nanti kamu kecewa, tapi ya tidak apa-apa jika hanya ingin menjadi teman saja" Syifa pun membalas, "Ini Syifa, tolong sampaikan ya Mba, bahwa saya perlu berbicara dengan beliau, tks" Anya pun membalas lagi," terlalu darurat kah? iya nanti aku sampaikan." Syifa pun tiba-tiba lemas sekujur tubuh,mulai berasumsi lagi dan meyakinkan diri bahwa Ardi memang memiliki orang lain di dalam hatinya. Syifa pun menerima sms Beberapa hari kemudian, Ardi pun menelepon Syifa dan mencoba membereskan segala sesuatunya dengan mengatakan "mungkin kemarin hanya emosi belaka, kita jauh dan sulit membagi perhatian antara pekerjaan dengan arah hubungan ini." Lalu Syifa pun berkata "Kenapa baru berkata itu sekarang? kenapa tidak kau perhitungkan di awal?", Ardi pun menjawab, "Ada perasaan lain kemarin dalam diriku, aku takut ini hanya emosi belaka"..Syifa pun kecewa, mengapa Ardi berkata seperti itu karena itu adalah hal-hal yang di ungkapkannya sebelum mulai serius mau mencoba berproses dengan Ardi.alasan yang diplomatis dan terlalu di buat-buat. Syifa pun kembali bertanya "Bukan karena ada orang lain?" Ardi pun menjawab, " Saya butuh waktu untuk berfikir", "baiklah jika demikian" jawab Syifa..


Hari itu pun, merupakan hari yang membuat Syifa galau dan merasa tidak puas dengan jawaban ardi karena Syifa menaruh harapan besar kepada Ardi untuk bertemu setelah idul fitri tahun ini dan apa yang ia takuti selama ini bahwa Ardi memiliki seseorang lain terbukti dan tak sanggup Syifa mendengar apa yang di katakan Ardi. Air matanya jatuh membasahi seluruh wajah dan tubuhnya setiap hari setelah sholat-sholatnya tetapi Syifa tetap mencoba mnegendalikan diri. Syifa tak pernah menyangka bahwa hubungannya jadi begini. Ardi, yang ia harap adalah pemuda yang di pilihkan Allah untuknya ternyata telah memiliki seseorang yang lain ketika bersama Syifa. Hancur, Luka, Sakit hati yang entah apa obatnya tetapi Syifa selalu uapkan segalanya kepada Maha pemilik takdir ini. Syifa pun ingat sebuah pesan pendek yang dulu Ardi kirimkan ketika Syifa sulit memutuskan apakah mau mencoba menjalani dengan Ardi yang berbunyi : 
"Aku minta pada Allah setangkai bunga segar, Dia beri aku kaktus berduri. Aku minta pada Allah binatang mungil nan cantik, Dia beri aku ulat berbulu. Aku sedih, protes, dan kecewa. Betapa tidak adilnya ini. Namun kemudian, kaktus itu berbunga, indah dan ulat itu pun berubah menjadi kupu-kupu yang amat cantik. Itulah jalan Allah, indah pada waktunya. Allah tidak memberi apa yang kita harapkan, tetapi Dia memberi apa yang kita butuhkan. Kadang kita sedih, kecewa, terluka tetapi diatas segalanya, Allah sedang merajut yang terbaik untuk kita."

Ketika Syifa membaca itu, seuntai senyum hadir di wajahnya..Dia pun tersadar bahwa jodoh adalah konsep yang hanya di usahakan manusia, dan Allah yang menentukan. Air mata pun masih sering mengucur deras dari pelupuk mata Syifa, terkadang ia pun berkata "Ya Allah, kenapa rasa ini harus ada? Bagaimana mungkin aku memikirkan seseorang yang bukan Kau takdirkan untukku? Kenapa harus begini ya Rabb" hatinya pun menjerit. 
Ketika ia mengadu pada Tuhannya, Syifa pun berkata " Ya Allah, terkadang aku berharap Engkau akan mengubah segalanya..Betapa aku menaruh harapan besar kepada Ardi untuk menjadi sahabat yang dapat ku ajak bersama mengelilingi roda perputaran bumi ini..Bagaimana tidak, sudah banyak upaya yang ku lakukan untuk saling menghargai perbedaan antara kita, meyakinkan hatiku, dan bersamanya membuat ku nyaman, mencoba saling mengisi pengetahuan khususnya tentang agama"


Hidup Syifa mulai berubah,senyum pun tidak terkembang setiap hari seperti sebelumnya, kehilangan seseorang yang sangat diharapkannya, tetapi Life must go on kadang semangat Syifa pun hilang dan berdampak pada aktifitas kesehariannya, kadang muncul kembali...Tetapi, Syifa pun ingat sebuah ayat cinta-Nya:


      "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, pdahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui" (Q.s. al-Baqarah [2]:216).  

Makna ayat tersebut yaitu apa yang ia sangka baik belumlah tentu baik menurut Allah, apa yang ia sangka buruk belumlah tentu buruk menurut Allah. Karena Allah yang menciptakannya, bukankah Allah Maha tahu yang terbaik untuk ciptaan-Nya? Sungguh rencana Allah jauh lebih indah dari apa yang dibayangkan hambaNya. 


Hari-hari pun berlalu dan sebuah pesan pendek masuk ke handphone Syifa dari Ardi "Sudah berangkat Tarawih belom?" Syifa pun tersenyum dan luka hatinya pun sedikit terobati karena Ardi pun tidak menutup diri darinya. Syifa pun berjuang keras untuk melupakan Ardi, dan menutup segala celah yang akan merugikan dirinya sendiri, dan mencoba untuk memaafkan semua ini dengan menulis dan ber-azzam untuk menjadikan ramadhan ini menjadi ramadhan terindah di antara sebelumnya. 
Source : Betapa Allah menyayangimu Saudariku with many editing, true story..


Teruntuk Ardian Pratama ku yang ada di belahan bumi yang lain yang kuyakin dalam setiap hela nafasku ini sang Rabb selalu melihatmu dengan senyuman terindah-NyA, terima kasih ku sampaikan padamu yang telah membuatku mengetuk hati ini untuk terus bertahan dalam lelahnya hati ini terbasuh lirih saat ku coba lewati jalan-NYA dan beranjak aku kecup tuk pahami maksud tersirat dari-NYA, terima kasih kuucapkan padamu yang telah membuat ku belajar dan mengambil hikmah dari sebuah peristiwa sehingga hati ini semakin kuat dan tegar, semoga Allah SWT membalas semuanya dengan beribu kebaikan untuk mu....